Herbaria adalah sebuah metode pengawetan spesimen tumbuhan yang ditemukan pada tahun 1900. Metode ini digunakan oleh para ahli untuk meneliti dan mengumpulkan dari berbagai spesimen tumbuhan, guna mendukung teori ilmiah yang sedang mereka kembangakan.
Apa Fungsi Herbaria?
Dilansir dari trikmerawat.com, Ilmu pengetahuan mencatat nama Luca Ghini, seorang profesor botani di Bologna, Italia sebagai orang yang pertama kali melakukan experimen menggunakan herbarium. Ia diketahui melakukan percobaan dengan mengeringkan tumbuhan lalu menelitinya.
Didalam proses pembuatannya, memilih tumbuhan untuk dijadikan herbarium tidaklah sembarangan. Sebab seorang peneliti perlu memastikan spesimen tumbuhan tersebut telah cukup usia. Selain itu, spesimen yang digunakan juga harus dalam kondisi sehat, yakni tidak rusak karena terserang hama atau telah memikiki kerusakan fisik lainnya.
Dibidang saint dan penelitihan, Para ahli taksonomi dan bunga telah lama menggunakan spesimen tumbuhan yang diawetkan untuk bahan referensi ketika menjabarkan takson tumbuhan. Data ini tentu sangat penting mengingat teori membutuhkan data yang bernar – benar akurat.
Tidak sampai disitu saja, spesimen yang diawetkan ini juga sering digunakan untuk mendukung studi ilmiah seperti survei ekologi, penghitungan kromosom, studi fitokimia, yang berperan dalam mengungkap kajian evolusi, serta untuk melakukan perbandingan dan analisa biologi.
Dibalik itu, herbarium membutuhkan perawatan khusus agar terhindar dari kerusakan akibat bakteri dan jamur.
Cara Membuat Herbaria
Sebelum, membuat herbaria seseorang terlebih dulu harus mengenali jenis spesimen yang akan ia gunakan. Untuk umbuhan berhabitus dan semak, pembuatan herbaria diambil dari ujung batang, daun, bunga dan buah. Sedangkan tumbuhan berjenis herba akan diikut sertakan seluruh habitusnya.
Selain itu, mementukan objek juga perlu, misalnya herbarium basah atau kering. Karena keduanya memerlukan tata cara pembuatan yang berbeda. Berikut langkah pembuatannya:
Penyiapan bahan
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, herbaria harus dibuat dari tumbuhan yang sangat sehat dan tidak cacat sedikitpun. Hal inilah yang membuat peneliti kesulitan karena bahan di alam kini makin sulit untuk ditemukan.
Beberapa orang mungkin lebih tertarik untuk membudidaya tanaman yang akan dijadikan bahan herbaria. Namun kegiatan ini tidaklah mudah. Karena untuk untuk menghasilkan bahan yang sesuai dengan kriteriaseseorang harus tau tata cara merawat tanaman tersebut.
Herbaria Basah
Prosedur pengawetan herbaria basah dilakukan dengan memasukkan bagian tumbuhan pada larutan yang dianggap mampu memperpanjang usia, seperti alkohol atau larutan formalin. Pada tahap ini, peneliti dapat memanfaatkan toples, botol, atau wadah kaca untuk mempermudah proses pengawetan.
Setelah itu, masukkan spesimen tumbuhan yang hendak diawetkan pada media yang sudah disiapkan. Pastikan agar seluruh bagian tumbuhan lengkap. Kemudian, masukkan spiritus atau formalin sekitar 4 % dan alkohol dengan kadar 70% hingga menutupi keseluruhan bagian tumbuhan yang akan dibuat sebagai herbaria.
Herbaria Kering
Pembuatan herbaria kering bisa dilakukan dengan 3 langkah, yaitu pengeringan langsung, bertahap dan bertingkat.
Metode pengeringan langsung
Metode pengeringan langsung bisa dilakukan dengan meletakkan Spesimen pada kertas koran, lalu di pres menjadi bagian yang pipih dan kering sampai kadar airnya hilang. Spesimen tadi kemudian diremas pada media yang digunakan dengan menyertakan bagian-bagian morfologinya dan identifikasi tumbuhan secara rinci.
Metode pengawetan bertahap
Pada metode pengawetan bertahap, Spesimen akan diawetkan dengan cara dicelup ke dalam air mendidih selama kurang lebih 3 menit. Kemudian dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran. Selanjutnya lipatan koran berisi spesimen ini akan di press dan dikeringkan dengan cara dijemur atau di oven. Metode ini diyakini memberi hasil yang lebih baik dari metode sebelumnya.
Metode pengawetan bertingkat
Pada metode pengawetan bertingkat, Spesimen akan dicelupkan pada alkohol bertingkat yang dimulai dari 30%, 50%, 75%, 90%, dan 96%. Tujuan untuk menghilangkan kandungan air yang dimiliki oleh spesimen.
Demikian tata cara membuat herbaria dengan teknik yang mudah.